PANGLIMA OPM, KELLY KWALIK, TERTEMBAK MATI
–
JAYAPURA, KOMPAS.com — Tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang Polda Papua, Kelly Kwalik, Rabu (16/12/2009) pagi sekitar pukul 03.00, disergap aparat. Kelly Kwalik yang mengaku sebagai Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka diduga tewas dalam penyergapan di sekitar gorong-gorong Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
–
Kelly disebut-sebut sebagai tersangka kasus penembakan di Freeport pada 2002. Oleh TNI, ia juga dituding sebagai pelaku penembakan di Freeport pada bulan Juli hingga Oktober 2009 lalu.
–
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Agus Rianto, menuturkan, polisi mendapat laporan dari warga bahwa di sebuah rumah di gorong-gorong terdapat Kelly Kwalik. Aparat kemudian menggerebek rumah itu.
–
Seorang yang diduga Kelly nekat menodongkan senjata api ke polisi. Ini membuat aparat melumpuhkannya. Saat tertembak, laki-laki itu masih hidup dan dilarikan ke RS Kuala Kencana. Namun, ia meninggal saat di perjalanan.
–
Di dalam rumah itu terdapat 6 orang termasuk seorang perempuan dan anak-anak. “Kami masih mendalami kasus itu dan memastikan apa betul dia Kelly Kwalik,” ujar Agus. (Sumber: Kompas.com) ..
–
–
–
SURAT PERINTAH KELLY KWALIK
–
Oleh : Supama P Dikrama
–
BARU-BARU ini saya memperoleh faksimili dari kawan saya yang bertugas di Papua. Ternyata faksimili itu bukan sembarangan, namun berupa Surat Perintah dari seorang Jenderal yang bernama Kelly Kwalik.
–
Saya tidak tahu kapan ia diangkat menjadi Jenderal, yang jelas tandatangan dalam surat itu tertera namanya lengkap dengan pangkatnya, Jenderal Kelly Kwalik. Siapa dia ? Tak lain adalah gembong gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebuah kelompok separatis yang ada di Papua. Saya tidak heran menerima faksimili surat yang ditandatangani gembong OPM itu.
–
Hati kecil saya berkata, bahwa surat ini perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia supaya mengetahui dan sadar betapa di Papua sana bangsa Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan tanah air. Dengan surat perintah Kelly Kwalik itu betapa kita harus sadar bahwa Indonesia sedang digerogoti penyakit yang akan melepaskan diri (separatis) dengan cara bersenjata oleh gerombolan OPM.
–
Selama ini gerakan OPM memang bukan hanya di tataran politik dan diplomasi, namun jelas-jelas melakukan penggunaan sayap militer. Salah satu pimpinan sayap militer adalah Kelly Kwalik, yang kini dikenal dengan jabatan Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN)-OPM Papua Barat.
–
Bukti bahwa ada gerakan nyata dan terang-terangan di sayap militer OPM adalah surat Perintah Operasi Umum (POU) yang ditandatanginya, yang isinya jelas yakni memerintahkan agar semua institusi TPN berperang melawan Indonesia. Ini berarti ada gerakan bersenjata dengan aksi-aksi militer di bawah pimpinan seorang Panglima Perang. Ini sebenarnya juga menjadi pertanda bahwa NKRI sedang dalam bahaya.
–
Maka sepatutnya kita mengingatkan semua anak bangsa di negeri ini, khususnya di Papua, janganlah lengah dan sadarlah bahwa negeri ini sedang dicoba untuk digerogoti oleh musuh-musuh bangsa yang bernama gerombolan separatis. Bagi yang tak peduli dengan masalah ini, pasti akan tersenyum dan tertawa cengengesan, sekaligus memandang si penulis ini adalah paranoid yang tak masuk akal dalam menyikapi fenomena separatis di negeri ini.
–
Berikut ini adalah isi surat perintah dari Jenderal Kelly Kwalik itu :
–
1. Kepada setiap Institusi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mulai dari Panglima Tinggi, Komando Wilayah Pertahanan, Komando Daerah Pertahanan, Batalyon, Peleton hingga Regu, agar mempersiapkan diri untuk perang melawan Kolonialisme Indonesia, Imperalisme dan Kapitalisme Global yang sedang merajalela di Tanah Papua Barat.
–
2. Perlawanan bersenjata (Wage War) melawan kekuatan Kolonial Indonesia (TNI-POLRI) harus dimulai sejak surat POU ini ditetapkan, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
–
3. Perlawanan Bersenjata TPN-OPM Papua Barat diarahkan kepada TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI (Polisi Republik Indonesia).
–
4. Dalam perlawanan bersenjata ini, Rakyat sipil Papua Barat, Non Papua Barat dan Warga Asing diberi kebebasan untuk melakukan aktifitas seperti biasanya.
–
5. Bagi masyarakat sipil baik warga Papua Barat, Non Papua maupun Warga Negara Asing yang berada di tanah Papua Barat yang diketahui sebagai mata-mata TNI-POLRI atau yang bekerja buat TNI-POLRI, maka mereka adalah musuh kita yang harus di musnahkan.
–
6. Pencabutan surat POU ini akan dilakukan kembali, setelah ada kesepakatan-kesepakatan dan atau perundingan-perundingan bersama dalam rangka pembebasan Nasional Papua Barat yang jelas. Di bagian penutupnya, diperintahkan agar dengan dikeluarnya Surat Perintah Operasi Umum ini, gerombolan Kelly Kwalik mengajak seluruh jajaran Angkatan Bersenjata TPN-OPM Papua Barat untuk bersama-sama bergadengan tangan, merebut serta membebaskan kembali Tanah Papua Barat dari kungkungan kolonial Indonesia.
–
Propaganda yang dimainkan oleh gerombolan ini seolah-olah masyarakat Papua Barat diperkosa hak-haknya oleh bangsa Indonesia. Salah satu bunyi penutup surat perintah itu adalah : “Cukup sudah lama kita berada di Rimba Papua Barat menyaksikan rakyat kita menderita karena diperkosa, hak-hak anak kita diperkosa. Berbagai cara sistematis pembunuhan terhadap kita bangsa Papua Barat terus dilakukan oleh Kolonial Indonesia dan kini tiba saatnya untuk kita mengambil ally (alih), kampung-kampung, distrik-distrik, dan kota-kota di seluruh pelosok Tanah Papua Barat.”
–
Sebuah-Peringatan
–
Bagaimanapun surat perintah perang dari Kelly Kwalik ini merupakan persoalan, jangan dipandang sepele, karena di tataran lapangan tugas akan menjadi sebuah fakta betapa rumitnya persoalan yang harus dihadapi dan ditanggung oleh para prajurit TNI di Papua.
–
Mereka selain harus waspada dan menjaga diri untuk tidak menjadi korban para gerombolan yang menamakan diri TPN-OPM, para prajurit itu juga memiliki kewajiban moral maupun fisik menjaga penduduk sipil di Papua dari ancaman TPN-OPM.
–
Ini harus dilakukan mengingat salah satu ancaman TPN sudah terang-terangan, yakni memerangi TNI/Polri yang dianggap sebagai tentara kolonialis Indonesia. Di samping itu TPN juga akan memusnahkan semua orang asing, penduduk dari luar Papua, dengan alasan dianggap sebagai mata-mata Indonesia. Ini tentu menjadi persoalan rumit tersendiri yang harus ditanggung oleh para prajurit TNI dan anggota Polri yang bertugas di Papua.
–
Belum lagi persoalan lain yang selalu dihadapi oleh prajurit, yaitu tudingan pihak-pihak tertentu yang tergabung dalam LSM dengan selalu memberi kemasan adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh prajurit TNI di Papua. Ini menjadi persoalan rumit tersendiri, sebab ketika prajurit atau institusi TNI/Polri yang dituding melakukan pelanggaran, maka pihak-pihak lain merasa tak ada kaitan apapun dengan tugas tentara dalam menyelamatkan Papua dari ancaman separatis. Hasilnya adalah suatu kisah tragis yang akan kembali dituai oleh para prajurit.
–
Di satu sisi tentara harus mengamankan dan menjaga integritas wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke, namun di sisi lain selalu dijadikan bahan cemoohan dengan tudingan pelanggaran HAM. Sementara LSM yang mengusung HAM di Papua, tak pernah merasa melihat separatis TPN-OPM sebagai ancaman terhadap NKRI. Ini sangat dimengerti karena kemungkinan besar mereka adalah satu jejaring yang bekerja secara simbiose mutualistis untuk memperoleh keuntungan dari kepentingannya.
–
Melihat perkembangan yang sungguh memiriskan di Papua itu, kita ingin menggugah hati dan pikiran semua anak bangsa ini. Bahwa di sana, di Papua, secara terang-terangan negeri kita ini akan diamputasi oleh gerombolan TPN-OPM. Paling tidak surat perintah operasi yang dikeluarkan oleh Jenderal Kelly Kwalik yang menyatakan perang terhadap Indonesia, menjadi satu bukti nyata. Dan pemerintah Indonesia, politisi, akademisi, dan semua anak bangsa yang masih mencintai negeri ini seharusnya ikut bertanggungjawab menyelamatkan negara dari ancaman separatis. (Penulis adalah alumnus Pascasarjana Universitas Prof Dr Moestopo Jakarta) – (Sumber: Hupelita.com).
–
–
–
–
ORGANISASI PAPUPA MERDEKA (OPM)
–
–
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan separatis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi wilyah ini disebut Irian Jaya, provinsi yang sekarang terdiri atas daerah khusus: Papua dan Papua Barat.
–
Provinsi Papua (warna hijau). Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian Barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh OPM.
–
–
Provinsi Papua Barat (warna hijau). Sebelumnya disebut Irian Jaya Barat disingkat Irjabar.
–
Penduduk asli Papua merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh sebagian masyarakat Papua tidak diakui dan dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.
–
OPM pada awalnya terdiri dari 2 (dua) faksi utama. Faksi pertama yaitu organisasi atau faksi yang didirikan oleh Aser Demotekay pada tahun 1963 di Jayapura dan bergerak di bawah tanah. Faksi Aser ini bersedia berdialog dengan pemerintah Indonesia dan tidak bersenjata. Faksi yang kedua yang masih ada hingga hari ini adalah yang didirikan di Manokwari pada tahun 1964 di bawah pimpinan Terianus Aronggear. Sejak awal bergerak di bawah tanah dan menyusun kekuatan melawan pemerintah Indonesia baik secara politik maupun secara fisik bersenjata, kegiatan ini diberi nama “Organisasi Perjuangan Menuju Kemerdekaan Negara Papua Barat” yang kemudian lebih dikenal dengan nama OPM.
–
Pada tanggal 1 Juli 1971, Nicolass Jouwe dan 2 komandan OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendri Prai menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan berdirinya Republik Papua Barat. Namun republik ini berumur pendek karena segera ditumpas oleh militer Indonesia dibawah perintah Presiden Soeharto.
–
Tahun 1982 Dewan Revolusioner OPM didirikan dimana tujuan dewan tersebut adalah untuk menggalang dukungan masyarakat internasional untuk mendukung kemerdekaan wilayah tersebut. Mereka mencari dukungan antara lain melalui PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), GNB (Gerakan Non Blok), Forum Pasifik Selatan, dan Asean (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia tenggra). (Sumber: Wikipedia dan TNI).
–
–
KITA HARUS WASPADA TERHADAP GERAKAN OPM MELALUI WEB-WEB DI BAWAH INI :
–
–
–
–
–
–
–
–
Desember 23, 2009 at 16:31
Dear all
perjuang Papua ketika polri densus 88 menembak mati seorang jenderal besar kelly kwalik adalah melanggar Hak Asasi Manusia terutama konvensi-konvensi internasional, tidak ada sejarah seorang pemimpin lansung menembak mati pejuang ideologi. Hanya di Indoensia saja yan g melakukan tragedi tragis seper itu.
KIta melihat kembali fenomena dunia bahwa setiap negara dimana orang2 yang berseberangan dengan ideologi berarti ada upaya laian yang diambil oleh pemeintah untuk berdialog dengan kelompok yang tidak sefaham dengan ideologi pemrintah.Tidak ada sejarah bahwa penembak mati seorang pemimpin yang terjadi hanya di indonesia sementara di luar negeri bahwa mengakan ham. demokrasi, dll. Padahal tidak ada demikian…
Kepergian Jederal Besar Kelly kwalik namun, akan muncul seribu Kelly untuk papua menuju kedaulatan penuh bagi bangsa Papua..
MerdekA hARGA mATI, bAGI PAPUA.
Januari 8, 2010 at 14:42
SAY SEPENDAPAT DENGAN MR KELIK KUALIK
Januari 17, 2010 at 18:41
Saya sependapat sengan Santoso. Jangan pernah menganggap Para Pejuang BANGSA PAPUA dengan kata PENYAKIT……..Justru NKRI lah yang adalah Penyaklit yang mematikan BANGSA PAPUA . NKRI (PENYAKIT) itu telah merusak SORGA yang telah dipilih oleh ALLAH sendiri yaitu TANAH DAN KEKAYAAN BANGSA PAPUA SERTA MASYARAKATNYA. Dan saya yakin dengan terbunuhnya Jenderal Panglima Besar BANGSA pAPUA Akan muncul seribu bahkan berlaksa-laksa Kelly Kwalik yang baru dengan Satu TUJUAN yaitu Melepaskan DIRI DARI CENGKERAMAN IBLIS DAN SETAN (NKRI)yang telah mengisap darah Umat PILIHAN ALLAH yaitu para Pejuang Bangsa Papua. Kiranya TUHAN DAN ALLAH BANGSA PAPUA YAITU YESUS KRISTUS DIA YANG ADALAH ALFA DAN OMEGA (DIA YANG AWAL DAN AKHIR) akan Membalaskan semua kekejaman NKRI terhadap BANGSA PILIHAN-NYA yaitu BANGSA PAPUA.
SALAM MERDEKA UNTUK PAPUA
MARI KITONG SATU TUJUAN DAN SATU HARAPAN MENDOAKAN PARA PEJUANG BANGSA KITA DAN SORGA DAN TANAH KITA , TANAH PAPUA.
Maret 2, 2013 at 22:31
Hai mahluk brinisial EKH, biadaplah kamu yg mnghujat bngsamu sndiri. Tmpt dmn kau d lahirkan, tmpt kau hdp, tmpt kau mati kelak. Tdakkah kau brpkir suatu saat nnti jasadmu akan mlebur d tanah ibu prtiwi ini.
Oktober 25, 2010 at 19:40
Pada dasarnya, jiwa (perlawanan) pemberontakan akan muncul jika melihat kondisi yang tidak ideal dimana seseorang berada apalagi tanah kelahirannya. Saya pun akan marah bila tanah kelahiranku dikeruk ambil SDA nya tapi warga tetap bodoh dan miskin.
Yang pas adalah rangkul dan ajak bahu-membahu membangun daerahnya
Salam dari kami, wahai saudaraku papua. hinaan dan cercaan orla lain jadikan lah pemicu dan pemacu untuk maju. Ada adalah saudara kami warna NKRI.
regards by bustomi rosadi
Maret 3, 2011 at 20:43
berhenti dgn diplimasi. Bosan ah….diplomasi..dr dolo. Waktunya tuk bangun kekuatan militer. Ennak saja mau di kasih merdeka scr gratis. Memangga siapa yang peduli? sudah puluan tahun bangun diplomasi dan jaringan, lalu hasilnya mana? jgn kaya minta makan sama ibumu. Maluuu aah.
April 2, 2011 at 12:33
siapapun yg ingin memisahkan diri dari NKRI harus di lenyapkan.NKRI harga mati titik.
April 2, 2011 at 12:36
Semua masalah ada jalan keluarnya.Dialog lebih baik dari kekerasaan.dalam suatu negara wajar ada perbedaan pendapat.namun jika ada yg ingin membuat negara dalam negara adalah makar.dan itu tidak boleh di tolerir.basmi sampe ke akar2.hingga tidak meracuni generasi muda yg siap membesarkan bangsa ini.NKRI Hrga Mati.
Mei 7, 2011 at 21:52
sy mnt agar papua jng ada kerusuhan lg inidr anak papua biak mahasiswa STTTIA SURABAYA JLN JOHOR 47 utara
Juli 24, 2011 at 20:03
Papua adalah Negara yang sudah perna merdeka,yang kami minta adalah kembalikan kedaulatan itu dengan tidak ada kekerasan karana tanah papua adalah tanah damai,………gbu
Juli 31, 2011 at 17:49
Sepanjang Indonesia tidak mengakui Papua Barat dengan perjuangan untuk mengembalikan KEDAULATANNYA ini, maka Indonesia akan tetap dilanda berbagai persoalan Nasional dan bencana Alam yang tak akan ada habisnya. Karena sekian juta anak Pribumi Papua yang tertidas ketika menaikan doa kepada tuhan pasti Tuhan akan menjawab seturut kehendaknya. Apa yang tersirat tersurat dalam Pancasila, UUD ’45, GBHN , adalah sangat baik sekali ,kami beri jempol untuk itu saya pribadi sngat menberikan hormat dan junjung, tapi manusia2 yang mengemudikan negara Indonesia yang yang tidak benar. Mereka inilah yang di sebut sparatis, karena mengtur negara ini tidak sesui dengan Idologi dan Falsafat negara ini. Masih banyak Pejabat yang koropsi,Nepostisme, dan kolusi, tetapi tetap di biarkan bebas, tampa di tahan. Kalu Papua tidak memberontak untuk meminta merdeka, dia minta kedaulatan yg selama ini teraneksasi oleh bang lain.
Agustus 3, 2011 at 05:14
kawan-kawan dari papua.. memang negara ini sedang tak bagus..padahal ideologi negara sdh bagus, cuma pemimpin kita yang di atas sana tidak pernah memikirkan nasib rakyat,, sudah saatnya sebagai rakyat, kita bersama2 mengubah pola kepemimpinan di negara yang kaya ini namun miskin. mari kita kembangkan potensi daerah kita. agar dapat mengambil alih aset kita yang dikuasai pihak asing (freport). saya heran akan pemimpin negara ini. daerah kaya, tp kok masyarakatnya tetep miskin, apakah pemimpin kita itu tak bertuhan ataukah memang tak punya mata hati ?sehingga membiarkan rakyatnya kelaparan, miskin dan pendidikan rendah.
saya sependapat dgn rimba. bahwa pemimipin yang jahatlah yang teroris dan makar. karena menggerogoti institusi negara…
November 30, 2011 at 08:57
Tuhanlah yang berhak untuk mengambil nyawa seseorang. Ingat bahwa di dunia ini ada hukum tabur tuai..yang artinya siapa yang menanam dia yang akan menuai, apa yang ditanam itu yang akan dituai. Kami hanya dapat berdoa semoga Tuhan tidak buta melihat bagaimana umatnya diatanah ini di Tindas…Tuhan janganlah buta terhadap kami..Amin..!
April 26, 2012 at 17:42
sebagai warga negara bagian timur NKRI adlh harga mati,saya sgt mendukung apabila militer mengerahkan kekuatan penuh untuk menumpas abis separatis di paua,,,jgn beri ampun bgi glongan sparatizz..NKRI harga mati
Juli 14, 2012 at 22:33
nkri harga mati…..pemerintah sdh cukup membangun papua skrg dikembalikan dari masyarakatnya mau dibangun apa tdk?????
Desember 10, 2012 at 20:27
seandainya papua lepas dari NKRI kalian akan menjadi ras negro yang diperdaya oleh kulit putih, didiskriminasikan, seperti suku aborigin di australia oleh bangsa barat.
Februari 17, 2013 at 15:01
SALAM SEJAHTERAH KE PADA SEMUA PEJUANG KEMERDEKAAN DI PAPUA Saya pikir bahwa saatnya” Pemeritahan SBY supaya bisa mendapat kursi lagi di dalam Negeri Ibu pertiwi ini pada pemilihan yang akan datang maka SBY secara tegas menarik semua pasukanya entah POLRI TNI dari tanah PAPUA dan berilah hak kemerdekaan kepada Orang Papua sebab sebenarnya Bapak SBY dengan jajarannya harus berpikir bahwa : Bunyi UUD 1945 yang berbunyi : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan pri keadilan”
saya sebagai seorang aktivis kemerdekaan Timor leste pada jaman integrasi saya menghibau kepada saudara -saudar jangan menyeran berjuanglah demi masa depan negaramu.
Januari 15, 2014 at 22:23
SAYA DUKUNG DENGAN GERAKAN OPM…