WAJAH KOREA UTARA
–
Pejabat tingkat tinggi Korea Utara duduk berjajar, merayakan hari jadi Korea Utara ke 60 yang jatuh pada tanggal 9 September 2008. Pada latar belakang tampak gambar bendera Korea Utara bersama gambar “Bapak Bangsa” (the state founder) Korea Utara, “Pemimpin Besar” Kim Il Sung. Kim Jong Il, putera Kim Il Sung, penerus kekuasan Korea Utara yang saat ini sedang memerintah, tak tampak hadir dalam acara tersebut. Kabar spekulasi menyatakan bahwa Kim Jong Il sedang menderita sakit. Foto ini diterbitkan oleh kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
–
Di saat hari jadi negara Korea Utara (Korut) yang ke 68 pada tahun 2008, dimana waktu itu semua negara-negara di dunia telah membuka dirinya, termasuk negara-negara yang tadinya sebagai negara tirai besi seperti Rusia dan China, Korea Utara tetap bersekukuh menutup dirinya dari dunia luar.
–
Sangatlah sulit, bahkan tidak mungkin, penduduk Korea Utara (Korut) mendapatkan berita yang sebenarnya tentang dunia luarnya, demikian juga dengan dunia luar, sulit untuk mengetahui keadaan sesungguhnya yang terjadi di dalam negara Korut.
–
Foto-foto tentang Korut yang beredar di luar negaranya, adalah foto-foto yang dibuat oleh pemerintah Korut sendiri, atau foto-foto yang telah disetujui oleh pemerintah. Pengunjung di Korut sangat dibatasi ruang geraknya.
–
Foto-foto yang disajikan di bawah ini beberapa dikeluarkan oleh pemerintah Korut, beberapa oleh kantor berita dari negara lain, sebagian diambil fotonya dari luar perbatasan Korut melalui pengintaian, dan lainnya di ambil fotonya oleh juru foto Eric Lafforgue yang pernah beberapa kali mengunjungi Korut.
–
Penduduk Korut dan para tentara ikut merayakan hari jadi ke 60 Korut pada tangga 9 September 2008. Foto ini diterbitkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.
–
–
Foto yang diterbitkan oleh kantor berita China, Xinhua, memperlihatkan para tentara wanita Korut berbaris melewati Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, ibukota Korut, dalam perayaan hari jadi ke 60 Korut.
–
–
Tentara Korut berparade melewati Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008. (Foto Kyodo News).
–
–
Beberapa tentara wanita Korut beserta persenjataan anti pesawat terbang, berparade melewati Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008 . (Foto: Kiyodo News).
–
–
Ribuan rakyat Korut berkumpul bersama menyaksikan dan ikut ambil bagian pada parade militer di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, Korut, 9 September 2008. (Foto: Kiyodo News).
–
–
Sekumpulan tentara Korut tampak dalam suasana informal yang santai. Pengambil foto ini, Eric Laffforgue mengatakan : “Tak mudah mengambil foto tentara yang sedang tersenyum !”
–
–
Lebih dari 100 ribu orang Korut ikut ambil bagian membentuk formasi pada acara Olahraga Masal (Mass Games) di Pyongyang, Korut, 13 Agustus 2008. (Foto : Wally Santana)
–
–
Para pemudi Korut membentuk formasi senam, bagian dari 100 ribu peserta yang ikut dalam Olahraga Masal (Mass Games) di Pyongyang, Korut, 13 Agustus 2008. (Foto: Wally Santana)
–
–
Ratusan perempuan muda membentuk formasi pada Olahraga Masal di Korut, 12 September 2008. (Foto: Eric Laffforgue)
–
–
Korut tidak hanya mengadakan Olahraga Masal, tetapi juga mengadakan Tarian Masal (Mass Dance). Tampak wanita muda Korut ikut ambil bagian pada acara Tarian Masal. Eric Laffforgue:”Lebih dari 100.00 ribu penari berada di lapangan raksasa. Penonton diundang untuk ikut bergabung. Musik dimainkan oleh para pemain band secara “live”. Pertunjukan ini berlangsung selama 1 jam, setelah itu lampu-lampu dimatikan, kurang dari 5 menit lapangan menjadi kosong, dan setiap orang pulang ke rumah masing-masing dalam kegelapan jalan di Pyongyang.” (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Seorang gadis tampak sedang menyanyikan lagu patriotik pada acara pertunjukkan di gedung sekolah anak-anak Mangyongdae, pada 17 April 2008. (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Eric Laffforgue : “Pemandangan Pyongyang diambil fotonya dari hotel Yanggakdo. Di Korut, tidak ada lampu-lampu penerangan untuk umum. Rumah-rumah penduduk lampu penerangannya sangat rendah daya listriknya. Akibat krisis BBM, ibu kota Pyongyang pada malam hari sepi kendaraan, tidak ada kehidupan malam. Hanya monumen-monumen saja yang terang benderang jika ada acara festifal pada malam hari. Setiap jam, selama 1 jam, mulai jam 6 sore sampai tengah malam, pengeras suara memperdengarkan lagu-lagu patriotik secara kencang-kencang. Para turis dilarang keras meninggalkan hotel untuk jalan-jalan berkeliling kota, walaupun Pyongyang adalah kota aman. Itulah peraturannya !” (Foto: Jo Yong-Hak).
–
–
Pemandangan jalan di Pyongyang, tampak samar-samar Hotel Ryugyong yang pembangunannya macet sejak tahun 1992. Eric Laffforgue : “Setiap hari Minggu, mobil dilarang keluar ke jalan, hanya kendaran militer dan pejabat pemerintah yang diperbolehkan . Alasannya adalah untuk mencegah polusi !” (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Eric Laffforgue: ”Jalan raya (highway) di Korut sangat lebar dan sepi kendaraan mobil. Pesawat bisa mendarat di jalan raya itu. Anda bahkan bisa melihat anak-anak bermain di tengah jalan raya. Keamanan di jalan raya merupakan problem, karena anak-anak dan orang tua sering menyeberang jalan begitu saja tanpa melihat ke arah kendaraan yang datang. Satu-satunya kendaran yang kadang-kadang anda lihat adalah kendaran militer. Hampir seluruhnya di temui berhenti di tepi jalan, mogok karena rusak. Atau anda juga bisa melihat kendaraan mewah bermerk Mercedes terbaru milik pejabat pemerintah Korut, melesat dengan kecepatan tinggi !” (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Seorang anak kecil tampak di depan sebuah gedung tempat kediaman penduduk di Pyongyang pada 12 April 2008. Eric Laffforgue:”Pada hari Minggu pagi, seluruh anak-anak mengikuti latihan Olahraga Masal, termasuk juga orang tuanya, sehingga gedung-gedung dan jalan-jalan disekitarnya tampak kosong total. Suasana yang sungguh ganjil !” (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Perumahan apartemen di Korut, yang tampak dari seberang “zona bebas militer” (demilitarized zone) antara 2 Korea (Korut dan Korsel), dari kota Kimpo, sebelah utara Seoul, Korea Selatan. (Foto: Yonhap, Baek Seung-yul)
–
–
Pedesaan yang dibangun oleh Korut sebagai propaganda, terlihat dari lokasi Observasi Yeolsoe, Korea Selatan, kira-kira 62 km sebelah utara kota Seoul, 27 Agustus 2008. (Foto: Jo Yong-Hak).
–
–
Seorang tentara wanita sedang berjalan di pedesaan. Fotografer Eric Laffforgue :”Saya tak tahu kemana mereka pergi, saya tak tahu apa yang mereka perbuat. Jika anda mengunjungi pedesaan, anda akan melihat banyak tentara jalan-jalan, …. jauh dari sesuatu yang diperbuat.” (Foto: Eric Laffforgue).
–
–
Seorang wanita mengendong bayinya di belakang, membonceng motor bersama suaminya, seorang tentara, menyusuri jalan di tepi sungai Yalu, dekat kota Qing Cheng, 12 September 2008. (Foto: David Gray).
–
–
Sebuah perahu motor membawa tentara Korut menyusuri sungai Yalu menuju kota Qing Cheng, Korut, sekitar 50 km utara perbatasan China, kota Dandong, 12 September 2008. (Foto: David Gray).
–
–
Seorang wanita Korut, sedang mencuci pakain di tepi sungai Yalu dekat kota Qing Yeng, 12 September 2008. (Foto: David Gray).
–
–
Tiga anak perempuan Korut melewati rumahnya di tepi sungai Yalu, dekat kota di Korut, Qing Cheng, dekat kota di China, Dandong, 12 Setember 2008. Bulan Agustus 2008, Badan Program Pangan Dunia (United Nations World Food Program) mendesak negara-negara pendonor untuk mengeluarkan dana sebesar 160 juta dollar AS untuk membantu Korut secara kemanusiaan, terlepas dari kepentingan politik. Korut mangalami krisis pangan sejak tahun 1990. (Foto: David Gray).
–
–
Seorang tentara wanita Korut, mengintip dari balik pohon pada saat ia berpatroli di samping pagar kawat perbatasan sepanjang tepi sungai Yalu dekat kota Qing Cheng, Korut, 12 September 2008. (Foto: David Gray).
–
–
Tampak beberapa tentara siap-siap dengan senjatanya ketika perahu motor turis mendekat ke arah mereka di tepi sungai Yalu, dekat kota Sinuju, Korut, berhadapan dengan perbatasan kota Dandong, China, 13 September 2008. (Foto: David Gray).
–
–
Seorang tentara wanita Korut sedang mengawasi dari balik pos penjagaan di depan perbatasan sungai Yalu, 24 Maret 2009. (Foto: Andy Wong).
–
–
Seorang tentara wanita Korut sedang berdiri berjaga-jaga di perbatasan sungai Yalu, berhadapan dengan perbatasan kota di China, Hekou, 23 Maret, 2009. (Foto: Andy Wong).
–
–
Penjaga perbatasan Korut berhenti sejenak di tepi sungai Yalu di perbatasan China dekat kota Hyesan, Korut, , April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Pekerja wanita Korut sedang bekerja di depan sebuah gedung bergambar pemimpin terdahulu mereka, Kim Il Sung, di kota Hyesan, 5 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Para pekerja Korut sedang berjalan ke arah sebuah pabrik di kota Hyesan, 4 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Dua orang laki-laki bersepeda di pinggir sungai Yalu, berlatar belakang rumah-rumah penduduk, di kota Hyesan, Korut, 5 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Seorang wanita membawa air dalam ember yang diperoleh dari sungai Yalu di kota Hyesan, Korut, 6 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Para pekerja Korut tersenyum ketika pengunjung dari China melambaikan tangannya ke arah mereka dari kapal penumpang, sementara di belakangnya tampak tentara penjaga perbatasan Korut mengawasi ke arah perbatasan sungai Yalu di kota Sinuiju, 22 maret 2009. (Foto: Andy Wong).
–
–
Dua anak laki-laki Korut, melempar batu dari tepi sungai Yalu pada saat kapal penumpang lewat, di bagian utara selatan Kota Siniuju, 3 April 2009, berseberangan dengan kota Dandong, China. (FREDERIC J. BROWN/AFP/Getty Images)
–
–
Beberapa anak Korut tampak sedang berkelahi di tepi sungai Yalu, Korut, 5 April 2009. (Foto: Ng Han Guan)
–
–
Tentara penjaga perbatasan Korut, melempar batu ke arah fotografer ketika mereka sedang bertugas di lapangan di tepi sungai Yalu, dekat kota Hyesan, Korut, 6 April 2009. (Foto: Reinhard Krause).
–
–
Seorang pengunjung berjalan di sebuah jembatan yang patah (broken bridge) di kota Dandong, China, yang digunakan untuk menghubungkan China dan Korea Utara sebelum jembatan ini dibom oleh AS ketika terjadi Perang Korea. Dan sekarang menjadi obyek wisata yang menarik di sungai Yalu. (Foto: PETER PARKS/AFP/Getty Images).
–
–
Menjelang senja di sungai Yalu, 3 April 2009, sungai yang memisahkan kota Siniuju, Korut, dengan kota Dandong, China, yang saling berhadapan. Lampu-lampu menerangi sebuah jembatan sungai Yalu, sebuah jembatan tanpa nama yang patah. (FREDERIC J. BROWN/AFP/Getty Images.)
–
–
SUMBER :
http://www.boston.com/bigpicture/2008/09/recent_scenes_from_north_korea.html
http://www.boston.com/bigpicture/2009/04/peering_into_north_korea.html
Desember 9, 2009 at 21:06
sungguh tragis,saya jadi ingat zaman penjajahan belanda dahulu serba susah,padahal korea utara negara merdeka.semoga doa di hati kecil mereka terjawab.
Maret 27, 2010 at 05:05
tiada jalan buntu untk terus berjuang menuju keadaan yg lebih baik ….sangat menyedihkan melihat reality yg dilalui oleh saudara kita untk itu marilah kita bersama sama mencari jalan keluar untuk menikmati kehidupan ini secara bebas dan adil khususnya bagi saudara kita dari korea utara.
Mei 27, 2010 at 11:08
Kasihan pada Rakyat, kalo terjadi perang.
Juni 27, 2010 at 14:59
Korut Is good …….
media oh media……
Juli 7, 2010 at 04:28
waduuuuuh….!!!
bersukur tinggal di indonesia biarpun pejabat’y tukang korupsi ..korupsi is the best
Juli 8, 2010 at 15:18
bung jangan liat buruknya saja korut sudah pnya pilihannya sendiri.. saya pernah kesana dan saya melihat lansung kotanya rapi,masyarakatnya rapi,tertib,sopan. jalanan bebas polusi.
salahkan kapitalis karena mereka yg membuat korut dan negara komunis lainnya menjadi musuh dunia dan dikatakan sebagai negara dunia ke3..
long live comunis.
September 2, 2010 at 14:47
gila, negara mencekam!
Oktober 11, 2010 at 22:43
[…] IwanDahnial.wordpress […]
November 25, 2010 at 08:39
KOrut g mau didekte… apalagi diremehkan… tuch bukti bahwa korut negara kuat.
November 27, 2010 at 07:16
tetap maju korut !!!!!!!!!!!!!!!
November 28, 2010 at 20:07
walaupun cuma negara yg d pandang sebelah mata dari sisi ekonomi d anggap negara miskin…
tapi,
KORUT emang negara kuat..!!
dimusuhi dunia tapi tekadnya tekad baja..
salut gw
November 29, 2010 at 13:43
inilah foto rezim monarki absolute berkedok demokrasi…. kim il sung, kim jong il, besok kim “hell” sung…
kasihan rakyatnya sendiri, klo mo jd komunis jd komunis yg baik napa contoh cina gtu..
Maret 4, 2011 at 15:58
Semiskin2nya korut, itu lihat, anak2 yg bermain tak lepas dg sepatu, lain dg anak2 di negeri kita, kuprul_ kuprul@norak.com
Juli 29, 2011 at 16:48
ingat… rejeki mah nggak bakalan ketuker… mau kapitalis keq… mau komunis keq… tetep semua kebagian rejeki… tinggal kita mau mensyukurinya atau tidak… betul tidak ???
Desember 31, 2011 at 11:25
korut negara yg punya jati diri dan kepribadian kuat..tidak mau dan tdk takut dgn negara manapun..indonesia hrs mencontohnya tanpa meninggalkan demokrasi
Januari 1, 2012 at 12:49
seharusnya indonesia bisa mencontoh korut yg tak pernah”gentar”walaupun sering menghadapi tekanan dari barat khususnya amerika
Januari 4, 2012 at 18:30
dimana-mana tentara aja yang keliatan yah… hiiy serem juga sih..
turis2 pasti kapok kesana… mau nyamperin aja udah ditodong sama senjata. wiihh..
ckckckck
Maret 22, 2012 at 00:45
Jujur,waktu baca artikel ini saya sedih sekaligus bangga,saya sedih karena kehidupan di Korut msh memprihatinkan,tapi bangga dgn nasionalisme warga Korut terhadap negaranya dan pemimpinnya dgn segala keterbatasan yang ada.
April 28, 2012 at 02:45
korut merupakan potret negara radikal
serem bnget, lht toe khidupan@ kyak zaman jahillyah
mnding rusia walau komunis tapi kreativitas msayarakat@ tdk dipasung
aura negara@ sperti kumpulan para iblis……. tp y salut dari negara ini nasionalisme yang tinggi terhadap leluhur@!! negara ini cocok dngan slogan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tdak melupakn jas para pahlawan@.
April 30, 2012 at 20:15
Pokoknya salut buat KOrut..gak takut sm negara manapun, wlwpun kyknya hidup susah, buktinya rakyatnya Cinta sm pemimpinnya.
Juli 3, 2012 at 08:56
kasihan ngeliat kehidupan mereka yg kayak gitu. korut negara yg kuat? coba dipikir lagi, pemerintahnya lah yg keras kepala. lihat, rakyatnya susah,mereka naik mobil. rakyatnya mengungsi,mereka tetap nggak mau mengakui. kalau memang negaranya tentram dan makmur, lalu utk apa rakyatnya mengungsi?
coba dipikirkan lagi, ego pemerintah korut-lah yg membuat rakyatnya menderita. tekad baja pemerintah dgn mengorbankan rakyatnya.
sekarang kita bisa bilang kalau tekad yg begitu itu tekad yg baik,coba kalau kita yg berada di posisi rakyatnya,kita bisa apa?
apa kalian pikir gampang, istirahat dgn berbagai ancaman pemerintah terngiang di kepala? mereka tampil tertib,rapi dan sopan karena ancaman. kalau ada yg tidak setuju, silakan anda mendaftarkan diri sbg warga negara korut dan buktikan sendiri.
Oktober 11, 2012 at 15:36
like this…
saya setuju sekali
Juli 26, 2012 at 12:29
Korut menderita karena diembargo oleh negara-negara barat, sehingga rakyatnya hidup dalam keterbatasan, lebih baik sekarang kita sama-sama bantu mereka untuk terlepas dari himpitan ekonomi akibat embargo yang berkepanjangan. Kita seharusnya menghormati ideologi mereka, mungkin mereka menganggap bahwa kebebasan dapat Salam untuk Rakyat Korut.
Juli 26, 2012 at 13:15
Kita seharusnya menghormati ideologi mereka, mungkin mereka menganggap bahwa kebebasan dapat merusak tatanan kehidupan negerinya.
Oktober 14, 2012 at 17:18
kondisinya sgt memprihatinkan kaya indonesia thn 70 an ya +_+
November 9, 2012 at 14:59
Itu bagus bro,syang rakyat nya pulak yang mendekam
Desember 18, 2012 at 21:53
saya sangat kagum dengan pemahaman bangsa korut yg penuh misteri,dan terlebih dengan pemimpin mereka yang dahulu maupun sekarang..tapi sayang bnyk bangsa eropa tidak sepaham dengan korea utara,saya selalu mendukung langkah2 korut untuk maju dlm bidang segi apapun…
Januari 6, 2013 at 11:34
postingan.a keren
ideologi kapitalis n komunis diciptakan oleh orang yahudi zionist,.seperti adam smith dn karl marx,,kedua ideologi ini hanyalah alat bagi zionis utk menguasai dunia,,ad baiknya negara2 ddunia melepaskan ideologi2 itu secara perlahan,, termasuk korut,,dn menggantinya dgn ideologi islam dgn sistm pemerintahan khilafah yg sdah terbukti kebenaran.a dri waktu ke waktu
Februari 17, 2013 at 03:14
korut is the best
April 15, 2013 at 17:04
ini contoh nyata pemimpin yang sakit jiwa. semua rakyat dicuci otaknya. dikurung dan dijejali dengan informasi yang tidak benar.
Januari 28, 2014 at 10:04
long live DPRK atau korea utara tetap bersahaja bro
Mei 9, 2014 at 15:37
pening