PERJALANAN FANTASTIK DARI MIKRO KE MAKRO “KOSMOS” (ALAM SEMESTA)
–
Mari kita mengadakan perjalanan dengan kecepatan tinggi, bergerak ke jarak kelipatan 10 ke arah makro “kosmos” (“alam semesta” besar). Kita akan mulai dari jarak 1 meter, lalu meningkat ke jarak 10 meter (10 x 1), 100 meter (10 x 10), 1.000 meter (10 x 10 x 10), 10.000 meter (10 x 10 x 10 x 10), dan seterusnya, sampai kita mencapai batas pengetahuan manusia saat ini. –
–
Kemudian kita bergerak kembali lagi ke jarak semula 1 meter, lalu meneruskan perjalanan yang berlawanan arah yaitu mengurangi jarak dengan kelipatan 10 menuju mikro “kosmos” (“alam semesta” kecil). Kita akhirnya akan menemukan (menyaksikan) ketetapan hukum alam semesta.
–
Start pertama. Jarak 1 meter dari serumpun daun di suatu hutan (Perhatikan gambar dalam tanda kotak dan juga untuk selanjutnya !).
–
–
Perjalanan dimulai dengan bergerak naik ke atas berjarak 10 meter. Kita bisa melihat banyak daun-daunan.
–
–
Jarak 100 meter. Kita bisa melihat batas hutan.
–
–
Jarak 1 km (km = kilometer). Dari jarak meter ke kilometer. Dari jarak ini kita bisa terjun memakai parasut.
–
–
Jarak 10 km. Kita bisa melihat kota tetapi tak bisa melihat rumah-rumahnya.
–
–
Jarak 100 km. Dari jarak ketinggian ini, negara bagian Florida, AS, tampak samar-samar.
–
–
Jarak 1.000 km. Pemandangan negara bagian Florida dilihat dari satelit.
–
–
Jarak 10.000 km. Belahan bumi bagian utara dan sebagian dari Amerika Selatan.
–
–
Jarak 100.000 km. Bumi mulai tampak kecil.
–
–
Jarak 1 juta km. Bumi (dalam kotak) dan orbit bulan (lingkaran warna putih).
–
–
Jarak 10 juta km. Bagian dari orbit bumi (warna biru).
–
–
Jarak 100 juta km. Orbit planet Venus (hijau) dan orbit Bumi (biru).
–
–
Jarak 1 miliar km. Dari lingkaran dalam ke lingkaran luar: orbit-orbit Mercury (putih), Venus (hijau), Bumi (biru), Mars (merah), dan Jupiter (kuning).
–
–
Jarak 10 miliar km. Dari jarak ini kita dapat menyaksikan sistim tata surya dan orbit planet-planet.
–
–
Jarak 100 miliar km. Sistim tata surya mulai tampak kecil.
–
–
Jarak 1 triliun km. Matahari sekarang tampak sebagai bintang kecil di tengah-tengah ribuan bintang.
–
–
Jarak 1 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,46 triliun km lebih). Matahari tampak semakin kecil.
–
–
Jarak 10 tahun cahaya. Disini (dalam kotak) kita tak melihat apa-apa.
–
–
Jarak 100 tahun cahaya. Yang terlihat hanya bintang-bintang dan Nebula.
–
–
Jarak 1.000 tahun cahaya. Dalam jarak ini kita melihat galaksi Bima Sakti (Milky Way), galaksi kita.
–
–
Jarak 10.000 tahun cahaya. Kita lanjutkan perjalanan masuk ke Bima Sakti (Milky Way).
–
–
Jarak 100.000 tahun cahaya. Kita mulai mencapai pinggiran Bima Sakti.
–
–
Jarak 1 juta tahun cahaya. Dalam jarak yang jauhnya luar biasa ini, kita bisa melihat keseluruhan galaksi Bima Sakti dan galaksi yang lain.
–
–
Jarak 10 juta tahun cahaya. Dalam jarak ini seluruh galaksi kelihatan kecil dengan ruang-ruang kosong di antara satu dan yang lainnya. Hukum yang sama berlaku juga untuk seluruh benda-benda yang ada di alam semesta. Mari sekarang kita balik pulang ke jarak semula (jarak 1 meter dari rumpunan daun).
–
–
Kita sekarang telah kembali ke start pertama. Dari jarak 1 meter ini, kita bisa menyentuh daun-daun.
–
–
Mendekat ke jarak 10 cm (cm = centimeter), kita bisa menggambarkan daun tersebut.
–
–
Jarak 1 cm. Pada jarak ini kita bisa melihat struktur daun.
–
–
Jarak 1 mm (mm = milimeter). Struktur sel daun mulai nampak.
–
–
Jarak 100 mikron (1 mikron = seperseribu milimeter). Sel daun dapat dilukiskan dengan jelas. Kita dapat melihat perpaduan antara sel.
–
–
Jarak 10 mikron. Kita mulai perjalanan masuk ke dalam sel daun.
–
–
Jarak 1 mikron. Inti sel (nucleus) daun terlihat.
–
–
Jarak 100 nanometer (1 nanometer = seperjuta milimeter). Kita dapat melihat kromosom daun.
–
–
Jarak 10 nanometer. Dalam “alam semesta” yang kecil ini, rantai DNA dapat terlihat.
–
–
Jarak 1 nanometer. Blok-blok kromosom dapat dilihat.
–
–
Jarak 1 angstrom (1 angstrom = sepersepuluh-juta milimeter). Tampak seperti awan elektron. Ini adalah atom-atom karbon yang membentuk dunia kita. Disini kita melihat kemiripan antara mikro kosmos (alam semesta kecil) dan makro kosmos (alam smesta besar).
–
–
Jarak 10 picometer (1 picometer = seperseratus juta milimeter). Dalam miniatur dunia ini, kita dapat melihat elektron mengorbit (mengelilingi) atom.
–
–
Jarak 1 picometer. Terlihat ruang kosong antara inti sel (nucleus) dan orbit electron.
–
–
Jarak 100 femtometer (1 femtometer = sepertriliun milimeter). Dalam jarak yang luar biasa dekatnya ini, kita bisa melihat inti atom.
–
–
Jarak 10 femtometer. Sekarang kita bisa melihat inti dari atom karbon.
–
–
Jarak 1 femtometer. Sekarang kita masuk ke wilayah imaginasi ilmiah, berhadap-hadapan dengan proton.
–
–
Jarak 100 attometer (1 attometer = seperseribu triliun milimeter). Kita menyaksikan partikel yang paling kecil. Tidak ada ruang lagi lebih lanjut kita tuju. Kita telah sampai pada batas ilmu pengetahuan ilmiah yang ada saat ini.
–
Dan sekarang pertanyaannya :
–
– Apakah anda berada di tengah-tengah alam semesta ?
––Apakah anda mahluk hidup istimewa dari seluruh ciptaan yang ada ?
– Apa yang ada di balik batas ? Apakah batas-batas itu ada ?
–
Kita ulangi lagi, bahwa saat ini kita hanya mampu mengetahui batas terdekat sampai di jarak 100 attometer, dan jarak ke atas kita hanya mampu mengetahui batas terjauh hingga jarak 10 juta tahun cahaya. Namun kita bisa melanjutkan perjalanan pengetahuan kita melampaui batas-batas tersebut sejauh (sebatas) imaginasi kita.
–
Siapa yang mengatakan bahwa kita sendirian di alam semesta ini ? (NN).
Februari 23, 2010 at 15:21
Fantastik
Februari 25, 2010 at 14:29
”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”, (QS. Ali ‘Imran. 190). “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali ‘Imran. 191).
Maret 2, 2010 at 13:47
itu baru alam syahadah, yang tampak. bagaimana pula dengan yang tak tampak?
Maret 7, 2010 at 11:05
Subhanallah.. :)
Maret 14, 2010 at 11:56
ya Alloh.. . kerennnn .. . .
April 11, 2010 at 15:35
makanyaaaa…jangan sombong bossss…. ente kecillll..gak ada apa apanya…
Mei 1, 2010 at 03:08
y ampyunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn…….. ternyata oh teryata……………………. gw kecil bumi pun kecil.. trs yg gede apa dong selain ciptaan tuhan ( Allah )
Agustus 6, 2010 at 23:55
jangan-jangan galaxy kita ini merupakan salah satu atom yang menyusun sebuah benda yang sangat besar ??
Agustus 9, 2010 at 08:57
wow. . .teRnYaTa ALam seMesTa iTu saNgaTD LuaS Dan bEsar. . .
Trz aPa alaM SmeSTa iTu aDa bAtaSNyA ApA EnGgak ya ??
April 25, 2011 at 23:32
makanya bro tobaaaat jangan maksiat melulu tar loe pulang kemana kalo udah koit
Agustus 22, 2011 at 17:52
Subhanallah
Agustus 25, 2011 at 10:24
kita sudah mulai tahu sedikit tentang klasifikasi kehidupan fisik yg subhanallah.. karena keterbatasan stok kata kalimat tak bisa terungkapkan. kalaupun menuntut ilmu dari lahir sampe mati jelas tak kan mampu mempelajari sepertriliun-triliun persen dari ciptaanNya. pertanyaannya kalo kita sdh tau tentang perjalanan fantastik ini lalu kita akan apa? kagum? taubat? bertambah ke-imanan??? wajib lah..tentunya ini akan membawa hidayah tersendiri bagi kita. semoga jgn hanya iman yg makin tebel, ke-taqwaan juga. krn taqwa itu manifestasi dari iman. dan tak kalah penting adanya kita dialam dunia ini berkat jasa dan kasih orang tua kita masing2. Allah membimbing kita utk menjalani kehidupan salah satu faktor paling dominan adlh lewat ibu dan bapak kita. merekalah manusia terpenting dalam kehidupan kita masing2. bukankah wujud rahmat Allah pada mahluknya yg paling nyata adalah rahmat kasih sayang org tua kepada anaknya. hanya memberi tak harap kembali..
I love UMI.. i love ABI = i love ALLAH
September 12, 2011 at 10:23
[…] * 100 % COPAS DARI SINI […]
September 13, 2011 at 09:30
Subhanallah……………..ak ga bs bkata-kata.Maha besar ALLAH.
September 18, 2011 at 21:56
…ke luar se-dahsyat jauhnya yg ketemu cuma kosong ke dalam pun se-dahsyat dekatnya yg ketemu kosong jg,kenapa manusia sombong,angkuh,merasa paling benar padahal sebenarnya kosong
…siapa sang diri ini maka lihat yg sedang melihat ini,rasakan yg sedang merasakan ini
Oktober 25, 2011 at 10:35
tidak ada kata…..tidak ada lgi hurup….tdk ada rasanya…fikiran….HANYA DIA…..
Desember 5, 2011 at 19:30
Alam makro sampai mikro tersebut adalah batasan hidup dan kehidupan dan berada di akhir perjalanan pengetahuan selanjutnya adalah keatas menjadi alam gaib kebawahpun menjadi alam gaib keatas semakin terbebaskan dari segala macam belenggu kebawah semakin terjepit. mana yang kita pilih ada pada diri kita
Maret 5, 2012 at 00:17
haly
insya Allah saya sudah bisa memasuki dan melihat langsung tentang alam itu tapi hanya untuk diri saya sendiri dan yang tau tentang hal itu, itulah kenapa ada rahsia dibalik rahasia. trimakasih tentang penjabaran ilmiahnya
April 27, 2012 at 08:12
[…] perenungan bahwa betapa kecilnya kita, betapa tidak pantasnya kita hidup dengan menyombongkan diri.SumberArtikel Terkait:Sukses itu Biasa, Gagal itu Baru Luar BiasaBerfikir Positif Untuk MajuAnak Jenius […]
April 27, 2012 at 08:13
[…] perenungan bahwa betapa kecilnya kita, betapa tidak pantasnya kita hidup dengan menyombongkan diri.SumberArtikel Terkait:Sukses itu Biasa, Gagal itu Baru Luar BiasaAndrie Wongso – Hidup adalah PilihanCara […]
November 25, 2012 at 10:32
luar biasa
Desember 29, 2012 at 13:30
Subhanallah wallahu Akbar, tak dapat dilukiskan dengan kata,hanya rasa yang dalam,meng insafi akan ketiadaan diri…
Januari 13, 2013 at 19:50
ALLAHU AKBAR…
Januari 19, 2014 at 13:44
Harus disadair bahwa ini adalah kerja keras para saintik sekaligus membuktikannya dan terus menemukan yang terbaru menguak mikro kosmos dan makro kosmos. Bukan berdasarkan penciptaan dan bukan juga didasarkan pada mitologi tapi ril berdasarkan sains. Penciptaan itu paling hanya sebatas hipotesa dan disajikan secara mitologi yang sifatnya dokmatis dan absolut. Sains berdasarkan bukti dan tak bisa bohong.
Mei 1, 2017 at 14:15
Keren :)